Jumat, 16 Juli 2010

MEMPERTAHANKAN KEILAHIAN YESUS KRISTUS



BAB I
PENDAHULUAN

Dalam ilmu kristologi yaitu suatu pembelajaran yang mempelajari tentang keilahian Kristus, kemanusiaan dan pekerjaanNya, ini yang akan dibahas di dalam pembahasan paper kali ini, kemudian untuk hal-hal yang akan dibahas kali ini adalah bagaimana sifat ilahi dari Yesus sendiri, kemudian bagaimana menurut pandangan Alkitab mengenai Yesus dan apa saja tanggapan Yesus tentang diri-Nya sendiri, dan penyataan-penyataan Yesus tentang diriNya. Karena pada dasarnya jika Kristus bukan Allah, maka ia pasti mempunyai dosa, kalau ia berdosa mustahillah dapat menggenapi pekerjaan penebusan. Jika Kristus bukan Allah, maka ia hanya seorang yang Kudus dan nilai penyembahan kita padaNya pun amat rendah. Jika hal itu terjadi bagaimana iman kepercayaan kita pada Yesus yang sebagai Allah dan sebagai manusia, Dia memiliki dua nature yang berbeda di dalam diriNya.
Maka perlu diperhatikan di dalam pembahasan paper ini akan dibahas bagaimana penyataan-penyataan Yesus sendiri tentang ke ilahianya kemudian bagaimana pembahasan dalam Injil Yohanes 10:30 dan Yohanes 8:58 tentang keilahian Yesus sendiri, di dalam diri Yesus, Yesus sendiri adalah Allah yang kekal, “Yesus adalah Allah! Dia dan Bapa kekal adanya! Dia menjadi seorang manusia sehingga Dia dapat mati untuk dosa-dosa kita, tetapi Dia tetap adalah Allah!” , ini mendukung suatu pengakuan bahwa Yesus memiliki natur ilahi. Ini akan dibahas dalam bab selanjutnya bagaimana Yesus memberikan penjelasan tentang dirinya.
Demikianlah akan dibahas hal-hal tersebut sehingga dapat dipahami bahwa sebagai orang-orang Kristen dapat mempertahankan keilahian Yesus sendiri dengan memperlihatkan ucapan-ucapan Yesus sendiri, kemudian apa yang dimaksud dengan keilahian Yesus itu sendiri? menurut Paul Enns dalam bukunya The Moody Handbook of Theology “Kristus secara mutlak setara dengan Bapa dalam pribadi dan karya-Nya, Kristus adalah Ilahi yang tidak dapat dikurangi. ” oleh sebab itu dalam berbagai serangan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak percaya bahwa Yesus adalah benar-benar Allah yang bersifat Ilahi, dapat diberikan suatu pertahanan ketika ada suatu serangan yang dilakukan orang-orang yang tidak percaya tersebut.
Karena pada dasarnya ketika ada sebuah serangan yang dilakukan oleh orang lain terhadap keilahian Yesus, hal tersebut merupakan serangan yang dilakukan untuk menyerang dasar kekristenan. Akan tetapi dalam pembahasan pada paper ini akan dijelaskan bagaimana mempertahankan keilahian Yesus, walaupun itu tidak perlu karena Yesus merupakan Allah yang tak perlu dipertahankan, karena Allah adalah yang memiliki segala sesuatu di dalam dunia ini, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mempertanggung jawabkan iman percaya yang telah ada ini.

BAB II
PERNYATAAN YESUS MENGENAI SIFAT KEILAHIANNYA

Sebelum jauh dari hal ini dapat dilihat terlebih dahulu apa yang dinamakan keilahian tersebut, dimana dalam pengertian keilahian sendiri adalah bagaimana sebuah keilahian identik dengan ketuhanan, dan Yesus adalah Tuhan itu sendiri, dan jika diperhatikan di dalam Alkitab bagaimana banyak sekali yang membuktikan bahwa Yesus adalah Tuhan yang berinkarnasi menjadi manusia, dan ada beberapa rasul dan nabi yang memberitakan hal ini, dan hal ini terlihat sangat jelas di dalam pemberitaan Yohanes dan Paulus, tentang ini Prof. L. Berkhof berkata:
Berdasarkan hasil penelitian sangatlah mustahil menyangkal bahwa Yohanes dan Paulus mengajar tentang ke-Tuhanan Kristus. Di dalam Injil Yohanes pandangan tentang kemuliaan Kristus terlihat di dalam nats-nats berikut: Yohanes 1:1-3,14,18; 2:24,25; 3:16-18,35,36; 4:14-15; 5:18,20-22,25-27; 11:41-44; 20:28; 1 Yohanes 1:3; 2:23; 4:14-15; 5:5,10-13,20. Pikiran-pikiran yang sama terdapat dalam surat-surat Paulus dan surat Ibrani, yaitu Roma 1:7; 9:5; I Korintus 1:1-3; II Korintus 5:10; Galatia 2:20; 4:4; Filipi 2:6; Kolose 2:9; I Timotius 3:16; Ibrani 1:1-3,5,8; dan sebagainya.
Itulah mengapa dikatakan mengapa banyak orang yang memiliki suatu pandangan bahwa Yesus itu hanyalah seorang nabi biasa, itu semua salah, Yesus memang benar-benar Allah, dan bukan hanya bukti yang ada di atas tetapi banyak sekali penyataan Yesus yang menyatakan bahwa Dia adalah Allah yang benar-benar Ilahi.
Masalah pada saat ini adalah, orang-orang banyak yang mempertanyakan bagaimana dengan keilahian Yesus sendiri, di dalam kenyataannya bahwa Yesus memang benar-benar Allah yang berdaulat dengan melihat berbagai bukti yang dapat diberikan, antara lain dengan melihat bahwa Yesus memberikan pengakuan bahwa diri-Nya adalah benar-benar Allah, yaitu:
- Ia memiliki sifat-sifat ilahi
Yaitu suatu sifat yang ada sejak semula di dalam diri-Nya, dan Yesus memiliki sifat-sifat yang hanya dimiliki oleh Allah sendiri, ini merupakan suatu pernyataan yang benar-benar dilakukan oleh Yesus dengan membuktikan keilahian-Nya, dalam sifat-sifat itu antara lain adalah sifat Pra-Eksistensi yaitu sifat dimana sebelum segala sesuatu ada, ia sudah ada, seperti yang dijelaskan di dalam buku Dr. Peter Wongso yaitu “Pra-Eksistensi menunjukan sebelum alam semesta dan manusia ada, Ia sudah ada.” Ayat-ayat pendukungnya adalah Yoh 1:1, Ams 8:22-31; Yoh 8:58; Ef 3:11; Ibr 1:10; Yoh 17:5, dan ia adalah yang awal dan akhir: Alfa dan Omega.
- Ketidak berubahan
Hal ini merupakan penjelasan tentang bagaimana Yesus di dalam diri-Nya tidak mengalami perubahan dalam hal apapun, sedangkan manusia dijelaskan bahwa setiap manusia mengalami apa yang dinamakan peruabahan, manusia mengalami hal tersebut, “baik perubahan pikiran, kesehatan, kegemaran, tutur kata, bahkan hidupnya pun senantiasa berubah.” Inilah yang menyebabkan suatu hal yang berbeda dengan Yesus sendiri yang tidak mengalami perubahan dalam hal eksistensi-Nya, ia selama-lamanya tidak berubah, ayat-ayat pendukungnya adalah Ibr 13:8; Maz 90:2 dan seterusnya.
Itulah hal-hal yang perlu diperhatikan, bagaimana setiap manusia pasti dapat mengalami suatu hal yang lain, sedangkan Yesus dapat dimengerti sebagai suatu insan yang ilahi, dan ada beberapa penyataan Yesus sendiri yang menyatakan bahwa diri-Nya adalah Allah dan bersifat Ilahi diantaranya adalah sebagai berikut:
 Yesus mengakui diriya sebagai Ilahi tersirat dalam pengakuannya di dalam Khotbah di bukit, dalam khotbah ini Yesus menjelaskan bahwa diri-Nya adalah Allah dilihat dalam tiga sudut, yaitu Ia lebih besar dari Musa, disamping itu berulangkali Yesus menggunakan kata “Hanya aku berkata kepadamu” (Mat 5:22,28,32,39,42), ini menunjukan bahwa ia sebagai pembuat hukum dan mengumumkan Hukum Taurat ini. Kemudian Ia berkali-kali demi kehendak Allah menjadi patokan kehidupan manusia, ini menunjukan suatu kehidupan yang tertinggi dari manusia, yakni hidup bagi Allah, kemudian Ia mengutarakan tentang penghakiman pada akhir jaman, ini jelas bahwa “Yesus ingin menjelaskan dan menyatakan diriya sebagai Hakim itu” seperti yang dijelaskan oleh Dr Peter wongso dalam bukunya.
 Bukti bahwa Yesus itu Tuhan, di dalam diri Yesus sendiri secara konsisten Dia menjelaskan bahwa diri-Nya adalah Tuhan yang menyatakan dirinya dalam bentuk manusia, di dalam diri-Nya nyata akan penyataan-Nya bahwa dia adalah Tuhan, seperti yang dijelaskan oleh Chris Marantika Th.D:
Yesus Kristus mengklaim sendiri secara konsisten, bahwa Dialah Tuhan dengan menyatakan diriNya sebagai Yahweh Perjanjian Lama. Berkali-kali Ia menggunakan ungkapan “Ego Eimi” yang berarti “Aku adalah Yang Ada,” atau seperti yang diterjemahkan “Akulah Dia” (Yohanes 8:24, 28) dan “Aku Ada” (Yohanes 8:58), ungkapan Yunani ini merupakan terjemahan langsung dari istilah bahasa Ibrani Yahweh, yaitu nama Allah dalam Perjanjian Lama. Perulangan pemakaian panggilan ini oleh Yesus meyakinkan kita, Yesus memproklamirkan secara tegas bahwa diriNya adalah Tuhan Allah.

Ini menjadi bukti yang sangat konkrit bagai keilahian Kristus di dalam inkarnasinya sebagai manusia yang sejati, di dalam keilahiaNya itu terdapat sifat-sifat yang sangat menonjol dan hal tersebut dapat menjadi suatu bukti yang konkrit, “dan sangat jelas bahwa sifat-sifat ilahi ini dimiliki Kristus sejak kekekalan dan bahkan sebelum berinkarnasi.”
Kemudian di dalam bab selanjutnya bagaimana Yesus sebagai Ilahi yang kudus dijelaskan di dalam Yohanes 10:30, dimana Yesus mengakuai bahwa Dia dan Bapa satu, ini akan dibahas di dalam bab selanjutnya.

BAB III
MENURUT YOHANES 10:30

Yoh 10:30 εγω και ο πατηρ εν εσμεν
Dalam bahasa Yunani, bahasa injil Yohanes, kata εις (heis –maskulin- ) berarti angka satu dan ’εν‘ (hen – netral -) berarti ’kesatuan-dalam tujuan’ (unity - in purpose). Dalam ayat ini Yohanes menggunakan ’εν’ (hen, Strong #1520). Jadi, yohanes sedang berbicara tentang ‘kesatuan dalam tujuan’. Pertanyaan selanjutnya yang tak terelakkan lagi adalah, "apa ‘kesatuan tujuan’ itu?". Itu adalah penyampaian pesan ketuhanan kepada umat manusia. Yesus menyampaikan pesan itu dan misinya kepada pengikut-pengikutnya. Setelah melakukannya, ia menyatakan: dan Yesus sangat jelas mengatakan hal itu di depan para tua-tua Yahudi pada waktu itu seperti yang jelaskan oleh Paul E. Litle:
Yesus menyatakan diri-Nya Allah dengan cara yang cukup jelas bagi para pendengar-Nya. Sekali peristiwa Yesus berkata “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30). Oleh para pemimpin agama pernyataan-Nya sebagai Allah dianggap sebagai huhat dan mengakibatkan Dia harus disalibkan.
"And the glory which Thou hast given me, I have given to them (disciples); that they may be one, just as we are one." (John 17:22).
”Aku sudah memberikan mereka keagungan yang Bapa berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita juga satu;” (Yohanes 17:22)
Yesus juga berkata:
"Holy Father, protect them in your name that you have given me, so that they may be one, as we are one." (John 17:11).
“Bapa yang suci! Jagalah mereka dengan kekuasaan nama Bapa, yaitu nama yang sudah Bapa berikan kepada-Ku—supaya mereka menjadi satu, sama seperti Bapa dan Aku juga satu.” Yohanes 17:11Dalam kedua ayat diatas, kata yunani yang digunakan oleh Yohanes adalah ‘εν' (hen, Strong’s #1520). Maka, tidak ada orang yang jujur dan yang takut akan Tuhan akan mengatakan 12 murid Yesus setara dengannya atau Bapa.
Dalam Yohanes 10:30, YESUS berkata, "Aku dan Bapa adalah satu." Dengan kata lain: 'Aku memiliki otoritas untuk berbicara bagi Bapa. Aku memiliki kuasa untuk bertindak bagi Bapa. Jika engkau menolak Aku, engkau menolak Bapa.'
Greek NT ινα παντες εν ωσιν καθως συ πατερ εν εμοι καγω εν σοι ινα και αυτοι εν ημιν εν ωσιν ινα ο κοσμος πιστευση οτι συ με απεστειλας
Yoh17:11 και ουκ ετι ειμι εν τω κοσμω και ουτοι εν τω κοσμω εισιν και εγω προς σε ερχομαι πατερ αγιε τηρησον αυτους εν τω ονοματι σου ους δεδωκας μοι ινα ωσιν εν καθως ημεις
Pertanyaan yang sering timbul adalah “Jika Yesus tidak menyatakan dirinya adalah Tuhan, mengapa yahudi mengambil batu dan bersiap untuk membunuhnya ketika mendengar kata-kata itu? Jawaban muncul dalam teks berikutnya dan di sana terdapat pula dialog penting antara yesus dan Yahudi. Yesus memang mengakui (lihat ayat 36) bahwa:
a. Dia dikuduskan (sanctified) oleh Tuhan. Peristiwa ini tidak terjadi kecuali ada ‘dua entitas yang terpisah dan independen’. Satu pihak yang ‘mengkuduskan’ sementara yang lain ‘yang dikuduskan’
b. Dia diutus (sent) oleh Tuhan. Teks ini membuktikan, satu pihak sebagai ’pengutus’, sementara yang lainnya adalah ’utusan’.
c. Dia adalah anak Allah. Teks ini membuktikan bahwa Yesus yang sebelumnya mengutip sebuah ayat Mazmur kepada penentangnya adalah hanya untuk menegaskan sebagai ’anak-anak Yang Maha Tinggi’. Silahkan Baca Mazmur 82:6 untuk detilnya.
Ayat Pendukung : Jesus said: "I go to the Father; for the Father is greater than I." (Jn. 14:28). Aku pergi kepada Bapa, sebab Bapa lebih besar daripada-Ku. Yohanes 14:28 Ayat ini dengan tegas menyangkal pernyataan bahwa Yesus setara statusnya dengan Bapa. Catatan: Siapapun yang berpikir bahwa kata ‘lebih besar’ tidak dimaksudkan lebih besar kekuasaannya atau statusnya, dalam Yohanes 13:16 juga dengan 17:3

BAB IV
MENURUT YOHANES 8:58

Dalam pembahasan bab sebelumnya dapat dimengerti bahwa Yesus menyatakan diri-Nya Allah dan membuktikan bahwa dirinya adalah seorang yang patut untuk disembah, pada bab ini akan dibahas bagaimana Yesus itu Tuhan karena Ia kekal, di dalam bagian teks Alkitab yaitu Yohanes 8:58 Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada." Jadi ini adalah bagian yang menunjukan suatu bukti yang konkrit tentang pribadi Yesus sebagai pribadi yang ilahi.
Di dalam ayat ini terjadi suatu diskusi Kristologi yang sangat penting antara Kristus, yang berinkarnasi menjadi manusia, dengan mereka yang menganggap diri mereka mengenal Alkitab, di dalam ayat ini sangat jelas bila dilihat di dalam bahasa aslinya, jika di dalam terjemahan bahasa inggris KJV John 8:58 Jesus said unto them, Verily, verily, I say unto you, Before Abraham was, I am. Dijelaskan oleh Pdt. DR. Stephen Tong di dalam bukunya Allah Tritunggal demikian:
Abraham adalah suatu eksistensi yang pernah terjadi di dalam sejarah, teteapi keberadaan Abraham adalah keberadaan yang bisa lewat, dan memang sudah lewat. Namun, keberadaanKu adalah keberadaan sebelum Abraham, dan sesudah keberadaan Abraham lewat dan sampai sekarang keberadaanKu tetap ada. Ini suatu kesinambungan yang menunjukan keberadaan yang transenden, yang tidak digeser oleh waktu dan yang melampaui proses waktu. Ini adalah suatu Ousia yang hanya ada pada Allah.
Disini Yohanes menyatakan kekekalan Yesus sebagai salah satu oknum dari Allah Tritunggal, yang dimana Yesus sendiri merupakan sosok yang telah dinubuatkan sebelumnya oleh para nabi, bahwa Dia adalah yang kekal dan tidak terbatas, “karena jauh sebelum penjelmaanNya, para Nabi telah menubuatkan bahwa ia adalah kekal” ini mengindikasikan akan hal yang tak dapat dipungkiri bahwa Yesus benar-benar kekal dan tak terbatas, tidak ada manusia yang dapat mengakui dirinya adalah Tuhan selain Yesus sendiri.
Kemudian pernyataan yang paling menarik adalah pernyataan Yesus sendiri yang berbunyi “Aku berkata kepadamu sesungguhnya sebelum Abraham Jadi, Aku telah ada” ungkapan “Aku berkata kepadamu” adalah cara mengajar dengan penuh kuasa, kepastian dan ketegasan. Ungkapan yang “sesungguhnya” menekankan kebenaran pernyataan-Nya, kata “sebelumnya” menunjukan kepada periode tertentu yaitu masa Pra-eksistensi Abraham, kemudian kata “jadi” adalah sebuah kata kerja dengan keterangan waktu “aorist” yang menerangkan sesuatu yang terjadi secara pasti di suatu saat di masa lampau, dalam hal ini eksistensi daripada Abraham, yang sangat menarik adalah ungakapan “Aku ada” (kurang akurat bila diterjemahkan Aku telah ada). Jadi Yesus menegaskan akan keberadaanNya sebelum bapak Abraham.

BAB V
KESIMPULAN

Setelah mempelajari seluruh bagian ini bahwa sesungguhnya Yesus adalah Tuhan yang dapat dipertahankan di dalam kehidupan orang percaya pada saat ini, dimana di dalam setiap pergerakan yang terjadi pada saat ini, ada banyak orang yang ingin menggoyahkan kepercayaan yang dasar dari kekristenan. Dalam pembelaan terhadap hal-hal yang mengusik akan kehidupan orang-orang percaya pada saat ini, beberapa hal diatas dapat menjadi suatu pegangan dalam memberikan pembelaan iman orang-orang percaya pada saat ini.
Kemudian ketika penyataan-penyataan Yesus yang nyata bahwa diri-Nya adalah Allah yang menciptakan alam semesta ini, dan ayat-ayat yang mendukung semua hal tersebut dapat diaplikasikan di dalam kehidupan orang percaya pasti akan dapat memberikan solusi ketika ada pihak-pihak tertentu yang ingin menggoyahkan iman percaya orang-orang Kristen maka hal ini dapat membantu, dan sekali lagi bahwa Yesus adalah Allah sejati yang benar-benar Allah yang telah ada dari kekekalan sampai kekekalan, dan Yesus benar-benar memiliki sifat ilahi.
Semuanya adalah karena Allah begitu mengasihi umat manusia, sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal untuk menjadi manusia dan menderita di dalam dunia ini, ini karean Allah tidak ingin manusia menjadi binasa di dalam api neraka yang kekal, semoga semua ini menjadi kemuliaan bagi Allah Bapa di Sorga,
By: AG
SOLY DEO GLORIA.

2 komentar: