Jumat, 16 Juli 2010

KESELAMATAN DARI YESUS YANG MEMBERIKAN PENGHARAPAN DAN PENEBUSAN



BAB I
PENDAHULUAN

Dalam kehidupan manusia kita melihat banyak orang-orang yang merasa dirinya telah memiliki keselamatan yang datang dari dirinya sendiri, banyak juga orang-orang percaya yang mencari keselamatan diluar Kristus, dan bagaimanapun setiap langkah kehidupan kita harus berdasarkan sikap kita yang telah diselamatkan bagaimanapun yang telah kita lakukan, dalam pembahasan ini penulis ingin menunjukan apa itu anugerah Allah yang diberikan dan bagaimana sebenarnya kehidupan kita di dalam anugerah tersebut.
Kemudian apa hubungan iman dengan perbuatan dan hubungan penyucian dan pengudusan, dan kemudian apa itu pertobatan. Kesemuanya itu dapat dikatakan bahwa saling berkaitan satu sama lain yang perlu diperhatikan sekarang ini adalah bagaimana setiap orang mengerjakan semuanya ini, dan Allah sendiri mengaruniakan anugerahnya kepada kita umat manusia, dapat diperhatikan bahwa factor utama yang menentukan siapa yang akan diselamatkan dari dosa bukanlah keputusan orang yang bersangkutan, melainkan kedaulatan anugerah Allah , jadi lebih menekankan bagaimana Allah yang bekerja dari kekekalan hingga kekekalan, dan anugerahnya besar bagi umat manusia yang berdosa, dan tinggal bagaimana dan apa itu anugerah Allah dalam kehidupan manusia.
Bagaimana seorang yang telah ditebus dan diberikan anugerah memiliki suatu pengharapan yang pasti dari Allah dan memberikan suatu solusi yang terbaik untuk masa depan yang indah dan kekal bersama Yesus. Akan diuraikan pada bab selanjutnya bagaimana dan apa itu anugerah dan bagaimana hubungan iman dengan perbuatan dan sebagainya.

BAB II
Apa itu Anugerah Allah?

Tak dapat dipungkiri bahwa kehidupan manusia berada di dalam anugerah Allah yang luar biasa, setiap permasalah setiap kejadiaan yang menimpa kehidupan itu tak dapat kita sangkal, semua itu semata-mata hanya oleh karena anugerah Allah saja, apa itu anugerah Allah? Itu yang menjadi pertanyaannya, jika dilihat bagaimana kehidupan manusia yang semakin terpuruk dan hancur moral dan tingkahnya oleh karena dosa, dan bagaimana dosa telah merasuk dan terus terpuruk oleh tindakan-tindakan manusia yang mulai menyimpang dari kebenaran, dalam pandangannya Paulus bahwa dosa itu identik dengan berada di dunia, maka itu berarti dosa bersifat universal. Maka dapat dilihat dari sini bahwa manusia sesungguhnya tidak layak mendapatkan keselamatan itu, tetapi dapat diperhatikan bahwa Allah memiliki rencana yang luar biasa untuk kemuliaan nama-Nya, yaitu suatu penebusan yang tak dapat diberikan oleh siapapun di dalam dunia ini.
Dapat dikatakan pula bahwa sesungguhnya anugerah yang kita terima itu tak dapat ditolak oleh manusia yang telah dipilih, mengapa demikian? Karena manusia tidak dapat menolak atau merusak sedikitpun karunia-karunia rohani yang diberikan oleh Allah kepada manusia tersebut , sehingga mengapa disebutkan manusia itu tak dapat menolak anugerah yang diberikan oleh Allah kepadanya. Selain itu anugerah ini juga menyangkut dengan penebusan orang-orang berdosa, dimana penebusan itu bersifat sesuatu yang mutlak dan tak dapat ditolak, penebusan seperti apa yang dimaksud?
Penebusan yang dimaksud adalah bagaimana Yesus yang telah memberikan nyawa-Nya untuk mendamaikan manusia dengan Allah, ini juga dijelaskan oleh Rasul Paulus bagaimana Karya Allah yang mendamaikan di dalam Kristus, dalam bukunya Herman Ridderbos ia mengatakan bahwa
Selain pembenaran, Paulus juga menjelaskan relasi yang baru dengan Allah yang digenapkan di dalam kematian dan kebangkitan Kristus, sebagai pendamaian. Lebih dari satu kali ia menjajarkan keduannya. Misalnya, di Roma 5:9-10 Paulus menyejajarkan “dibenarkan oleh darah-Nya” dengan “diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya”, atau di 2 Korintus 3:9 dan 5:18 ia menyandingkan “Pelayanan yang memimpin kepada pembenaran” dengan “Pelayanan pemdamaian.” 2 Korintus 5:18 dst. Juga menyatakan bahwa tindakan pendamaian Allah atas dunia diwujudkan dalam hal Allah “tidak memperhitungkan pelanggaran mereka” selain itu, ada berbagai ayat lain yang menegaskan kesejajaran ini.
Dalam hubungan seperti ini dapat diperhatikan bahwa, sesungguhnya anugerah yang paling besar dalam kehidupan manusia adalah, karya penebusan dan pendamaian yang dilakukan oleh Yesus terhadap umat-Nya dan menurut Paul Enns dalam bukunya mengatakan bahwa “Justifikasi adalah karunia yang diberikan melalui anugerah Allah (Rom 3:24) dan terjadi pada saat seseorang memiliki iman kepada Kristus (Rom 4:2; 5:1)” . Dan itu merupaka anugerah yang tak dapat ditolak oleh manusia yang memang harus menerima semuanya itu. Pada bab berikutnya akan dijelaskan bagaimana hubungan iman dengan perbuatan manusia pada saat dia mengalami suatu penebusan dan anugerah yang diberikan oleh Allah secara Cuma-Cuma.

BAB III
Hubungan iman dengan perbuatan

Bagaimana hubungan iman dengan perbuatan manusia, apa yang seharusnya manusia lakukan sebagai seorang manusia yang telah diselamatkan oleh Yesus di dalam penebusanya? Perlu dipelajari iman yang seperti apa dan bagaimana iman yang harus dimiliki oleh manusia yang telah ditebus oleh Yesus dikayu salib, dapat dikatakan bahwa iman itu adalah suatu kesandaran penuh terhadap suatu masalah dan segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kepada sesuatu yang lebih besar, itu secara umum tetapi dapat diperhatikan bahwa iman berarti menyandarkan seluruh beban hidup kita kepada Kristus, seperti yang diungkapkan oleh seorang misionaris yang mendapatkan kata iman yaitu dia berkata”saya telah mendapatkan kata itu! Iman berarti menyandarkan seluruh bebanmu pada Kristus”
Iman itu akan membuahkan suatu tindakan atau perbuatan yang sesuai dengan pertobatannya, dan iman itu bermula pada respons kepada Firman Allah, itu yang menjadi dasar bagaimana Iman itu tetap bersandar teguh pada Firman Tuhan. Jadi Calvin sendiri terus menerus mendevinisikan iman sebagai suatu kepastian yang mutlak, dan iman juga bukan lah hanya pengetahuan intelektual melainkan suatu “keyakinan yang teguh dan efektif”
Ketika orang percaya memiliki iman di dalam Tuhan yang pada akhirnya dapat dikatakan bahwa iman itu akan menimbulkan ketekunan yang timbul dan berasal dari Allah sendiri, ini seperti yang jelaskan dalam buku Anthony A. Hoekema:
Akan tetapi, hal yang tidak dinyatakan dalam difinisi ini adalah bahwa orang-orang percaya hanya dapat bertekun melalui kekuatan Allah. Jika dibiarkan pada diri orang percaya sendiri, dibiarkan pada kekuatan mereka sindiri, pada sumber daya mereka sendiri, mereka pasti akan menjauh dan kehilangan keselamatan. Tetapi kehendak Allah tidka mengizinkan hal ini terjadi kepada umat milik-Nya, yang telah dipilih-Nya di dlaam Kristus sebelum penciptaan dunia (Ef 1:4) dan yang telah dipredestinasikan untuk menjadi serupa dengan Anak-Nya (Rom 8:29).
Ini menjelaskan bagaimana karena iman seseorang dapat memiliki suatu ketekunan dalam Tuhan, yang Tuhan sendiri berikan kepada umat-Nya, perbuatan yang dilakukan oleh manusia itu adalah bagaimana mereka bertekun dalam iman yang ketekunan itu sendiri memang Allah berikan kepada mereka, karena Allah tidak ingin supaya apa yang telah Ia miliki itu hilang, karena Allah memiliki kuasa atas semua yang terjadi di dalam hidup manusia.
Perlu disadari bahwa hubungan iman dan perbuatan itu sangat erat, yaitu bagaimana iman yang teguh terhadap Allah dan terhadap karya keselamatan yang telah Allah berikan melalui Yesus Kristus akan menimbulkan di dalam diri manusia itu suatu ketekunan dan yang menimbulkan ketekunan itu sendiri adalah Allah sendiri melalui Roh Kudus, seperti yang dikatakan di dalam TULIP “Iman ini dikerjakan oleh Roh Kudus, yang adalah pekerja dan Penanam iman.”
Pada bab selanjutnya yang akan dibahas adalah bagaimana hubungan penyucian dan pengudusan, dalam bab sebelumnya dapat dilihat bagaiman iman dan perbuatan itu saling berkaitan satu sama lain. Kemudian dalam bab yang ke IV ini akan dilihat hubungan antara penyucian dan pengudusan apakah memiliki suatu keterkaitan diantara keduanya.

BAB IV
Hubungan Pembenaran dan penyucian

Apa itu pembenaran dan bagaimana pembenaran itu dapat berjalan dengan baik? Dan apa itu penyucian? Setiap manusia yang telah mengalami iman maka dia akan mengalami suatu pemebenaran, karena iman orang berdosa yang telah dilahirkan kembali memperoleh pengampunan dosa (pembenaran). Jadi pembenaran itu adalah suatu pengampunan dosa yang diberikan oleh Allah kepada setiap manusia yang berdosa yang layak menerima anugerah ini, oleh karena iman yang dimiliki oleh manusia tersebut, yang dikerjakan oleh Roh Kudus, iman kepada Yesus Kristus sebagai juruslamat manusia.
Kemudian menurut Anthony A. Hoekema dasar bagi pembenaran adalah karya pendamaian Yesus Kristus, ini merupakan dasar yang harus dipegang ketika memiliki iman terhadap Yesus maka Ia akan mendamaikan manusia dengan Allah, dengan karya yang Dia buat untuk setiap umat manusia yang telah dipilihnya, yang berarti hal ini merupakan suatu penebusan atau pembenaran yang terbatas, seperti dalam bukunya Paul Enns menjelaskan bahwa:
Suatu istilah yang dipilih “penebusan terbatas” adalah penebusan tertentu atau Khusus yang menyatakan bahwa penebusan Kristus untuk jumlah orang yang terbatas dan tertentu atau khusus
Jadi penebusan Allah dan pembenaran Allah sendiri adalah suatu penebusan yang terbatas, terbatas dalam hal bagaimana Allah sendiri memilih orang-orang yang dibenarkan dan disucikan oleh kehendaknya saja, seperti yang dijelaskan sebelumnya, kemudian dalam hal ini setiap manusia yang terpanggil dan disucikan oleh Allah sendiri dapat ambil bagian dalam karya keselamatannya, yaitu dimana ketika dia disucikan dan dibenarkan maka perbuatannya akan menjadi lebih baik.
Apa itu penyucian? Ini menjadi pertanyaan dan apa hubungannya dengan pembenaran, mari melihat ke dalam pengertian dari penyucian itu sendiri, penyucian juga berarti pengudusan dan pengudusan itu adalah sesuatu hal yang terus disempurnakan dan menjadi suatu bagian yang terpenting dalam kehidupan orang percaya dalam menjalani kehidupannya, tetapi pengudusan itu sendiri dilakukan oleh kuasa yang diluar kuasa itu sendiri. seperti dalam penjelasan yang dijelaskan oleh Michael Bradley Pengetahuan Alkitab Ministries yaitu:
Pengudusan ini adalah proses progresif-bukan merupakan sesuatu yang terjadi sesaat konversi kami. Ini adalah pekerjaan progresif yang dilakukan oleh Roh Kudus selama seluruh kehidupan kita. Rasul Paulus mengatakan kepada kita bahwa kita harus "bekerja keluar" keselamatan kita dengan takut dan gentar. Dia mengatakan kepada kita bahwa ada hal-hal yang harus bekerja keluar - dan saya percaya bahwa salah satu hal yang pengudusan kita di dalam Tuhan - proses di mana Allah Bapa mulai membedakan kita kepada diri-Nya dan untuk mengubah kita untuk menjadi lebih alat suci-Nya kebenaran untuk digunakan.
Ini yang menyebabkan bagaimana kehidupan kita menjadi dibenarkan oleh Kristus, dan dikuduskan selalu, dan dibenarkan oleh Yesus di dalam kematian-Nya dikayu salib, bagaimana Proses yang terjadi adalah karena karya Roh Kudus sendiri di dalam kehidupan orang-orang percaya, dan pembenaran yang dilakukan oleh Yesus itu juga berhubungan dengan apa itu penyucian yang dilakukan oleh Roh Kudus.

BAB V
Hubungan Iman dan Pertobatan

Dalam bab sebelumnya telah dijelaskan bagaimana iman itu dapat menimbulkan suatu ketekunan sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh orang-orang percaya yang telah ditebus dan diselamatkan, dan iman juga sebagai modus eksistensi dari Hidup baru (pertobatan) yaitu hidup dalam situasi baru di bawah Roh dan tidak lagi dalam situasi lama di bawah huruf hukum. Ini merupakan hubungan yang sangat erat dimana iman dapat menimbulkan suatu perubahan hidup dalam pertobatan.
Perlu diperhatikan bahwa iman tidak hanya mendasari hidup baru dan karya Roh Kudus, tetapi anugerah Roh Kudus itu sendiri diterima melalui iman, dan dapat dijelaskan bagaimana iman itu dapat mempengaruhi kehidupan orang percaya menjadi suatu perubahan yang luar biasa dalam kehidupannya.

BAB VI
Kesimpulan

Dari seluruh pembahasan yang di atas dimana pengertia anugerah Allah yang begitu besar terhadap manusia yang berdosa dan bagaimana hubungan iman dan perbuatan dan apa hubungan pembenaran dan penyucian dan apa hubungan iman dan pertobatan seluruhnya merupakan suatu keterkaitan yang tak dapat dipisahkan dalam kehidupan orang percaya, dimana dalam kehidupan orang percaya.
" Karya anugerah Allah yang dengannya orang percaya adalah terpisah dari dosa dan menjadi didedikasikan untuk kebenaran Allah. Terdahulu oleh Firman Allah dan Roh Kudus, hasil pengudusan dalam kekudusan, atau pemurnian dari kesalahan dan kuasa dosa. Pengudusan adalah seketika di hadapan Allah melalui Kristus dan progresif di hadapan manusia melalui ketaatan kepada Roh Kudus dan Firman. "
Dan segala sesuatu yang telah terjadi didalam kehidupan manusia merupakan hasil pengudusan dari Allah dan melalui Roh Kudus dan keselamatan dari Yesus yang memberikan pengharapan dan penebusan yang hidup dan kekal, dan yang dibahas di dalam paper ini merupakan suatu keterkaitan satu sama lain, dan segala sesuatu hanya dari Dia, oleh Dia dan bagi Dia, segala kemulian hanya bagi Dia.
By: AG
SOLY DEO GLORIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar